teks jalan

Rabu, 23 Juni 2010

Raja & 4 Permaisuri

Dahulu kala ada seorang raja di kerajaan Jawa Tengah Bagian Tenggara. Ia mempunyai 4 istri. Raja ini sangat mencintai istri keempatnya. Ia selalu menghadiahkannya pakaian-pakaian yang mahal dan memberinya makanan yang paling enak. Hanya yang terbaik yang akan diberikan kepada sang istri.


Dia juga sangat memuja istri ketiganya dan selalu memamerkannya ke pejabat-pejabat kerajaan tetangga. Itu karena dia takut suatu saat nanti, istri ketiganya ini akan meninggalkannya.

Sang raja juga menyayangi istri keduanya. Karena istrinya yang satu ini merupakan tempat curahan hatinya, yang akan selalu ramah, peduli dan sabar terhadapnya. Pada saat sang raja menghadapi suatu masalah, dia akan mengungkapkan isi hatinya hanya pada istri kedua karena dia bisa membantunya melalui masa-masa sulit itu.

Istri pertama raja adalah pasangan yang sangat setia dan telah memberikan kontribusi yang besar dalam pemeliharaan kekayaannya maupun untuk kerajaannya. Akan tetapi, si raja tidak peduli terhadap istri pertamanya ini meskipun sang istri begitu mencintainya, tetap saja sulit bagi sang raja untuk memperhatikan istrinya.

Hingga suatu hari, sang raja jatuh sakit dan dia sadar bahwa kematiannya sudah dekat. Sambil merenungi kehidupannya yang sangat mewah itu, sang raja lalu berpikir, “Saat ini aku memiliki 4 istri di sampingku, tapi ketika aku pergi, mungkin aku akan sendiri.”

Lalu, bertanyalah ia pada istri keempatnya, “Sampai saat ini, aku paling mencintaimu. Aku sudah menghadiahkanmu pakaian paling indah dan memberi perhatian sangat besar hanya untukmu. Sekarang aku sekarat, apakah kau akan mengikuti dan tetap menemaniku?”

“Tidak akan!” balas si istri keempat. Ia pun pergi tanpa mengatakan apapun lagi.

Jawaban istrinya itu bagaikan pisau yang begitu tepat menusuk jantungnya.
Raja yang sedih kemudian berkata pada istri ketiganya, “Aku sangat memujamu dengan seluruh jiwaku. Sekarang aku sekarat, apakah kau tetap mengikuti dan selalu bersamaku?”

“Tidak!” sahut sang istri. “Hidup ini begitu indah! Saat kau meninggal, aku pun akan menikah kembali!”

Perasaan sang raja pun hampa dan membeku. Beberapa saat kemudian, sang raja bertanya pada istri keduanya, “Selama ini, bila aku membutuhkanmu, kau selalu ada untukku. Jika nanti aku meninggal, apakah kau akan mengikuti dan terus di sampingku?”

“Maafkan aku, untuk kali ini aku tidak bisa memenuhi permintaanmu!” jawab istri keduanya. “Yang bisa aku lakukan, hanyalah menemanimu menuju pemakamanmu.”

Lagi-lagi, jawaban di istri bagaikan petir yang menyambar dan menghancurkan hatinya. Tiba-tiba sebuah suara berkata, “Aku akan bersamamu dan menemanimu kemanapun kau pergi.” Sang raja menolehkan kepalanya mencari-cari siapa yang berbicara dan terlihatlah olehnya istri pertama. Dia kelihatan begitu kurus, seperti menderita kekurangan gizi.

Dengan penyesalan yang sangat mendalam, kesedihan yang amat sangat, sang raja berkata sendu, “Seharusnya aku lebih memperhatikanmu saat aku masih punya banyak kesempatan!”


Catatan:
Dalam realitanya, sesungguhnya kita semua mempunyai ‘4 istri’ dalam hidup kita.
‘Istri keempat’ kita adalah tubuh. Tidak peduli berapa banyak waktu dan usaha yang kita habiskan untuk membuatnya terlihat bagus, tetap saja dia akan meninggalkan kita saat kita meninggal.

Kemudian ‘Istri ketiga’ kita adalah ambisi, kedudukan dan kekayaan kita. Saat kita meninggal, semua itu pasti akan jatuh ke tangan orang lain.

Sedangkan ‘Istri kedua’ kita adalah keluarga dan teman-teman. Tidak peduli berapa lama waktu yang sudah dihabiskan bersama kita, tetap saja mereka hanya bisa menemani dan mengiringi kita hingga ke pemakaman.

Akhirnya ‘Istri pertama’ kita adalah jiwa, roh, iman, yang sering terabaikan karena sibuk memburu kekayaan, kekuasaan, dan kepuasan nafsu. Padahal, jiwa, roh, atau iman inilah yang akan mengikuti kita kemanapun kita pergi. Hanya inilah hal terbaik yang bisa kita tunjukkan pada dunia.

Tidak ada komentar: